BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Mesin Carnot adalah mesin kalor hipotetis yang
beroperasi dalam suatu siklus reversibel yang disebut siklus Carnot. Model
dasar mesin ini dirancang oleh Nicolas Léonard Sadi Carnot,
seorang insinyur militer Perancis pada
tahun 1824. Model
mesin Carnot kemudian dikembangkan secara grafis oleh Émile Clapeyron 1834, dan
diuraikan secara matematis oleh Rudolf Clausius pada 1850an dan 1860an. Dari
pengembangan Clausius dan Clapeyron inilah konsep dari entropi mulai
muncul.
Setiap sistem termodinamika berada
dalam keadaan
tertentu. Sebuah siklus termodinamika terjadi
ketika suatu sistem mengalami rangkaian keadaan-keadaan yang berbeda, dan
akhirnya kembali ke keadaan semula. Dalam proses melalui siklus ini, sistem
tersebut dapat melakukan usaha
terhadap lingkungannya, sehingga disebut mesin
kalor.
B.
Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas kita dapat membuat rumusan masalah
sebagai berikut :
1.
Pengertian
Mesin Carnot ?
2.
Pengaplikasian Mesin Carnot ?
C.
Tujuan
Penulisan Makalah
Selain rumusan masalah di atas,
makalah ini juga disusun untuk mengetahui dan mendeskripsikan tentang :
1.
Siklus carnot.
2.
Penggunaan
mesin Carnot dalam mengeffisiensikan energi.
3.
Mengapa
effisiensi mesin biasa tidak bisa menyamai mesin carnot.
D.
Manfaat Makalah
Makalah ini
disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara teoritis maupun secara
praktis. Penulis berharap materi yang ada pada makalah ini cukup untuk membuka
mata, hati, dan pikiran kita semua.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PEMBAHASAN
Mesin
Carnot adalah mesin kalor hipotetis yang beroperasi dalam suatu siklus
reversibel yang disebut siklus Carnot. Model dasar
mesin ini dirancang oleh Nicolas Léonard Sadi Carnot,
seorang insinyur militer Perancis pada tahun 1824. Model
mesin Carnot kemudian dikembangkan secara grafis oleh Émile Clapeyron 1834, dan
diuraikan secara matematis oleh Rudolf Clausius pada 1850an dan1860an. Dari
pengembangan Clausius dan Clapeyron inilah konsep dari entropi mulai muncul.
Setiap sistem termodinamika berada dalam keadaan tertentu. Sebuah siklus termodinamika terjadi ketika suatu sistem mengalami
rangkaian keadaan-keadaan yang berbeda, dan akhirnya kembali ke keadaan semula.
Dalam proses melalui siklus ini, sistem tersebut dapat melakukan usaha terhadap lingkungannya, sehingga
disebut mesin kalor.
Sebuah
mesin kalor bekerja dengan cara memindahkan energi dari daerah yang lebih panas
ke daerah yang lebih dingin, dan dalam prosesnya, mengubah sebagian energi
menjadi usaha mekanis. Sistem yang bekerja sebaliknya, dimana gaya eksternal
yang dikerjakan pada suatu mesin kalor dapat menyebabkan proses yang
memindahkan energi panas dari daerah yang lebih dingin ke energi panas disebut
mesin refrigerator.
Pada
diagram di samping, yang
diperoleh dari tulisan Sadi Carnot berjudul Pemikiran
tentang Daya Penggerak dari Api (Réflexions
sur la Puissance Motrice du Feu), diilustrasikan ada dua benda A danB, yang temperaturnya dijaga
selalu tetap, dimana A memiliki temperatur lebih tinggi
daripada B. Kita dapat memberikan
atau melepaskan kalor pada atau dari kedua benda ini tanpa mengubah suhunya,
dan bertindak sebagai dua reservoir kalor. Carnot
menyebut benda A "tungku" dan benda B"kulkas". Carnot
lalu menjelaskan bagaimana kita bias memperoleh
daya penggerak (usaha),
dengan cara memindahkan sejumlah tertentu kalor dari reservoir A ke B.
Diagram modern
Dibawah ini adalah diagram mesin Carnot sebagaimana biasanya
dimodelkan dalam pembahasan modern
Diagram mesin Carnot (modern) - kalor mengalir dari reservoir
bersuhu tinggi TH melalui "fluida kerja",
menuju reservoir dingin TC, dan menyebabkan fluida kerja
memberikan usaha mekanis kepada lingkungan, melalui siklus penyusutan (kontraksi)
dan pemuaian (ekspansi).
Dalam diagram tersebut, sistem
("fluida kerja"), dapat berupa benda fluida atau uap apapun yang dapat menerima dan memancarkankalor Q, untuk menghasilkan usaha. Carnot mengusulkan bahwa
fluida ini dapat berupa zat apapun yang dapat mengalami ekspansi, seperti uap air, uap alkohol, uap raksa, gas permanen, udara, dll. Sekalipun begitu, pada tahun-tahun
awal, mesin-mesin kalor biasanya memiliki beberapa konfigurasi khusus,
yaitu QH disuplai oleh pendidih, di mana air didihkan pada sebuah tungku, QC biasanya
adalah aliran air dingin dalam bentuk embun yang terletak di berbagai bagian
mesin. Usaha keluaran W biasanya adalah gerakan piston yang digunakan untuk memutar sebuah engkol, yang selanjutnya
digunakan untuk memutar sebuah katrol. Penggunaannya biasanya untuk mengangkut air dari sebuah
pertambangan garam. Carnot sendiri mendefinisikan "usaha" sebagai
"berat yang diangkat melalui sebuah ketinggian".
Teorema Carnot
Sebuah mesin nyata (real)
yang beroperasi dalam suatu siklus pada temperatur
and
tidak mungkin melebihi
efisiensi mesin Carnot.
Sebuah mesin nyata (kiri) dibandingkan dengan siklus Carnot
(kanan). Entropi dari sebuah material nyata berubah terhadap temperatur.
Perubahan ini ditunjukkan dengan kurva pada diagram T-S. Pada gambar ini, kurva
tersebut menunjukkan kesetimbangan uap-cair ( lihat siklus
Rankine). Sifat
irreversibel sistem dan kehilangan kalor ke lingkungan (misalnya, disebabkan
gesekan) menyebabkan siklus Carnot ideal tidak dapat terjadi pada semua langkah
sebuah mesin nyata.
Teorema Carnot adalah pernyataan formal dari fakta bahwa: Tidak
mungkin ada mesin yang beroperasi di antara dua reservoir panas yang lebih
efisien daripada sebuah mesin Carnot yang beroperasi pada dua reservoir yang
sama. Artinya, efisiensi maksimumyang dimungkinkan untuk
sebuah mesin yang menggunakan temperatur tertentu diberikan oleh efisiensi
mesin Carnot,
Implikasi lain dari teorema Carnot
adalah mesin reversibel yang beroperasi antara dua reservoir panas yang
sama memiliki efisiensi yang sama pula.
Efisiensi maksimum yang dinyatakan
pada persamaan diatas dapat diperoleh jika dan hanya jika tidak ada entropi yang diciptakan dalam siklus tersebut. Jika ada, maka karena
entropi adalah fungsi keadaan, untuk membuang kelebihan entropi agar dapat kembali ke keadaan
semula akan melibatkan pembuangan kalor ke lingkungan, yang merupakan proses
irreversibel dan akan menyebabkan turunnya efisiensi. Jadi persamaan di atas
hanya memberikan efisiensi dari sebuah mesin kalor reversibel.
Siklus Carnot
Tahun 1824 Sadi
Carnot menunjukkan bahwa mesin kalor terbalikkan adengan siklus antara dua
reservoir panas adalah mesin yang paling efisien. Siklus Carnot terdiri dari
proses isotermis dan proses adiabatis.
Proses a-b : ekaspansi isotermal pada temperatur Th (temperatur
tinggi). Gas dalam keadaan kontak dengan reservoir temperatur tinggi. Dalam
proses ini gas menyerap kalor Th dari reservoir dan melakukan usaha
Wab menggerakkan piston.
Proses b-c : ekaspansi adiabatik. Tidak ada kalor yang diserap maupun keluar
sistem. Selama proses temperatur gas turun dari Th ke Tc (temperatur rendah) dan melakukan usaha Wab
.
Proses c-d : kompresi isotermal pada temperatur Tc (temperatur
tinggi). Gas dalam keadaan kontak dengan reservoir temperatur rendah. Dalam
proses ini gas melepas kalor Qc dari reservoir dan mendapat usaha
dari luar Wcd.
Proses d-a : kompresi adiabatik. Tidak ada kalor yang diserap maupun keluar
sistem. Selama proses temperatur gas naik dari Tc ke Th dan mendapat usaha Wda .
Efisiensi dari mesin kalor siklus Carnot :
h = W/Qh = 1 - Qc /Qh
karena Qc
/Qh = Tc /Th (buktikan)
maka
h = 1 - Tc /Th
Siklus Rankine
Siklus Rankine adalah siklus
termodinamika yang mengubah panas menjadi kerja. Panas disuplai secara
eksternal pada aliran tertutup, yang biasanya menggunakan air sebagai fluida
yang bergerak. Siklus Rankine merupakan model operasi dari mesin uap panas yang
secara umum ditemukan di pembangkit listrik. Sumber panas yang utama untuk
siklus Rankine adalah batu bara, gas alam, minyak bumi, nuklir, dan panas
matahari.
Siklus Rankine kadang-kadang
diaplikasikan sebagai siklus Carnot, terutama dalam menghitung efisiensi.
Perbedaannya hanyalah siklus ini menggunakan fluida yang bertekanan, bukan gas.
Efisiensi siklus Rankine biasanya dibatasi oleh fluidanya. Fluida pada
Siklus Rankine mengikuti aliran tertutup dan digunakan secara konstan.
Siklus Rankin Ideal miliki
tahapan proses sebagai berikut:
1-2 Isentropic Compression
2-3 Constant pressure heat
addition in boiler
3-4 Isentropic expansion
in turbine
4-1 Constant pressure heat
rejection in condenser
Mesin kalor
Mesin kalor adalah sebutan untuk alat yang berfungsi mengubah energi
panas menjadi energi
mekanik Dalam mesin
mobil misalnya,
energi panas hasil pembakaran bahan bakar diubah menjadi energi gerak mobil. Tetapi, dalam semua mesin kalor kita ketahui bahwa
pengubahan energi panas ke energi mekanik selalu disertai pengeluaran gas buang, yang membawa sejumlah energi
panas. Dengan demikian, hanya sebagian energi panas hasil pembakaran bahan
bakar yang diubah ke energi mekanik. Contoh lain adalah dalam mesin pembangkit
tenaga listrik; batu bara atau bahan bakar lain dibakar dan
energi panas yang dihasilkan digunakan untuk mengubah wujud air ke uap. Uap ini diarahkan ke sudu-sudu
sebuah turbin, membuat sudu-sudu ini berputar. Akhirnya energi mekanik
putaran ini digunakan untuk menggerakkan generator listrik.
Salah satu jenis penggerak mula yang banyak dipakai saat ini
adalah mesin kalor, yaitu mesin yang menggunakan energi thermal
untuk melakukan kerja mekanik, atau yang mengubah energi thermal menjadi
energi mekanik. Energi itu sendiri dapat diperoleh dengan proses pembakaran,
proses fisi bahan bakar nuklir, atau proses lainnya.
Ditinjau
dari cara memperoleh energi thermal ini, mesin kalor dapat dibagi menjadi dua
golongan, yaitu:
- Mesin
pembakaran luar (external combustion engine),dan;
Pada mesin pembakaran luar, proses pembakaran terjadi diluar
mesin; energi thermal dari gas hasil pembakaran dipindahkan ke fluida kerja
mesin melalui beberapa dinding pemisah. Contohnya mesin uap. Semua energi yang diperlukan
oleh mesin itu mula mula meninggalkan gas hasil pembakaran yang tinggi
temperaturnya. Melalui dinding pemisah kalor, atau ketel uap, energi itu
kemudian masuk kedalam fluida kerja yang kebanyakan terdiri dari air atau uap.
Dalam proses ini temperatur uap dan dinding ketel harus jauh lebih rendah dari
pada temperatur gas hasil pembakaran itu untuk mencegah kerusakan material
ketel. Dengan sendirinya tinggi temperatur fluida kerja, jadi efisiensinya
juga, sangat dibatasi oleh kekuatan material yang dipakai.
Mesin pembakaran dalam pada umumnya dikenal dengan nama
motor bakar. Mesin pembakaran dalam dapat dikelompokan menjadi:
- Motor
bakar piston,
- Sistem
turbin gas dan
- Propulsi
pancar gas.
Proses pembakaran berlangsung didalam motor bakar itu
sendiri sehingga gas pembakaran yang terjadi sekaligus berfungsi sebagai fluida
kerja.
Motor bakar piston mempergunakan beberapa silinder yang
didalamnya terdapat piston yang bergerak translasi (bolak-balik).
Didalam silinder itulah terjadi pembakaran antara bahan bakar dengan oksigen
dari udara. Gas pembakaran yang dihasilkan oleh proses tersebut mampu
menggerakkan piston yang oleh batang penghubung (connecting rod)
dihubungkan dengan poros engkol (crankshaft).
Gerak translasi piston tadi menyebabkan gerak rotasi (berputar) pada
poros engkol dan sebaliknya gerak rotasi poros engkol menimbulkan gerak
translasi pada piston.
Mesin Panas
Dalam termodinamika , mesin panas adalah sistem yang melakukan konversi panas atau energi termal untuk pekerjaan mekanik . Hal ini dilakukan dengan membawa
suatu zat yang bekerja dari tinggi temperatur negara ke keadaan suhu yang lebih rendah. Sebuah panas
"sumber" menghasilkan energi panas yang membawa zat bekerja untuk
negara suhu tinggi. Substansi bekerja menghasilkan karya dalam "tubuh bekerja" dari mesin saat mentransfer panas ke "dingin tenggelam" sampai mencapai keadaan suhu
rendah. Selama proses ini beberapa energi panas diubah menjadi kerja dengan memanfaatkan sifat-sifat substansi bekerja.
Substansi kerja yang dapat berupa sistem dengan non-nol kapasitas panas, tapi biasanya adalah gas atau
cairan.
Secara umum sebuah mesin mengubah energi mekanik untuk bekerja . Mesin panas membedakan diri dari
jenis lain mesin oleh fakta bahwa efisiensi mereka secara fundamental dibatasi
oleh teorema
Carnot. Meskipun
keterbatasan ini efisiensi bisa menjadi kelemahan, keuntungan dari mesin panas
adalah bahwa sebagian besar bentuk energi yang dapat dengan mudah dikonversi ke
panas oleh proses seperti reaksi eksotermik (seperti pembakaran), penyerapan partikel cahaya atau energik, gesekan, disipasi dan resistensi. Karena sumber panas yang memasok
energi panas ke mesin sehingga dapat didukung oleh hampir semua jenis energi,
mesin panas sangat fleksibel dan memiliki berbagai penerapan.
Mesin panas sering bingung dengan siklus mereka mencoba
untuk meniru. Biasanya ketika menggambarkan perangkat fisik 'mesin' istilah
yang digunakan. Ketika menggambarkan model 'siklus' istilah yang digunakan.
Gambar
1: Diagram mesin Panas
Dalam termodinamika , mesin panas sering dimodelkan
menggunakan model rekayasa standar seperti siklus Otto. Model teoritis dapat disempurnakan
dan ditambah dengan data aktual dari mesin operasi, menggunakan alat-alat
seperti diagram indikator . Karena implementasi yang
sebenarnya sangat sedikit panas mesin sama persis dengan siklus termodinamika
yang mendasari mereka, orang bisa mengatakan bahwa siklus termodinamika
merupakan kasus ideal mesin mekanik. Dalam kasus apapun, sepenuhnya memahami
mesin dan efisiensi yang memerlukan memperoleh pemahaman yang baik tentang
(mungkin disederhanakan atau ideal) model teoritis, nuansa praktis mesin
mekanik yang sebenarnya, dan perbedaan antara keduanya.
Secara umum, semakin besar perbedaan suhu antara sumber
panas dan wastafel dingin, semakin besar adalah potensi efisiensi termal dari siklus. Di Bumi, sisi dingin
dari setiap mesin panas terbatas untuk menjadi dekat dengan suhu sekitar
lingkungan, atau tidak lebih rendah dari 300 Kelvin , sehingga sebagian besar upaya untuk meningkatkan
efisiensi termodinamika berbagai fokus panas mesin pada peningkatan suhu
sumber, dalam batas-batas materi. Efisiensi teoritis maksimum mesin panas (yang
mesin tidak pernah mencapai) adalah sama dengan perbedaan suhu antara ujung
panas dan dingin dibagi oleh suhu pada akhir panas, semuanya dinyatakan dalam temperatur absolut atau kelvin.
Efisiensi mesin panas yang berbeda diusulkan atau digunakan
berkisar hari ini dari 3 persen (97 persen limbah panas) untuk OTEC usulan daya laut melalui 25 persen
untuk mesin otomotif kebanyakan sampai 45 persen untuk superkritis batubara- dipecat pembangkit listrik, menjadi sekitar 60 persen untuk
uap-cooled siklus gabungan turbin gas. Semua proses mendapatkan efisiensi
mereka (atau ketiadaan) karena penurunan suhu di antara mereka.
Kekuatan
Mesin
panas dapat dicirikan oleh mereka kekuatan tertentu, yang biasanya diberikan dalam kilowatt per liter dari kapasitas mesin (di AS juga tenaga kuda per inci kubik). Hasilnya menawarkan perkiraan
output puncak-kekuatan mesin. Hal ini tidak menjadi bingung dengan efisiensi bahan
bakar, karena
efisiensi tinggi sering membutuhkan rasio udara-bahan bakar ramping, dan
kepadatan daya sehingga lebih rendah. Sebuah mesin kinerja tinggi mobil modern
membuat lebih dari 75 kW / l (1,65 hp / di ³).
Contoh Sehari-hari
Contoh
mesin panas sehari-hari termasuk mesin uap, yang mesin diesel, dan bensin (bensin)
mesin dalam mobil. Sebuah mainan umum yang juga merupakan mesin panas adalah burung minum. Juga mesin stirling adalah mesin panas. Semua mesin
panas familiar yang didukung oleh ekspansi gas dipanaskan. Lingkungan umum
adalah heat sink, menyediakan gas relatif dingin yang, ketika dipanaskan,
berkembang cepat untuk mendorong gerakan mekanis mesin.
Contoh mesin panas
Penting untuk dicatat bahwa meskipun
beberapa siklus memiliki lokasi pembakaran yang khas (internal atau eksternal),
mereka sering dapat diimplementasikan dengan lainnya. Misalnya, John Ericsson mengembangkan mesin dipanaskan
eksternal berjalan pada siklus sangat mirip dengan awal siklus Diesel. Selain itu, mesin eksternal
dipanaskan sering dapat diimplementasikan dalam siklus terbuka atau tertutup. Apa
ini intinya adalah bahwa ada siklus termodinamika dan sejumlah besar cara untuk
menerapkannya.
Tahap siklus perubahan
Dalam
siklus dan mesin, cairan bekerja adalah gas dan cairan. Mesin mengubah fluida
kerja dari gas ke cairan, dari cair ke gas, atau keduanya bekerja, menghasilkan
cairan dari ekspansi atau kompresi.
- Rankine siklus (klasik mesin uap )
- Regenerative
siklus
( steam engine lebih efisien daripada siklus Rankine )
- Organic Rankine
siklus
(Coolant fase perubahan dalam rentang suhu es dan air cair panas)
- Uap
untuk siklus cair ( burung Minum , Injector , Minto roda )
- Cair
ke siklus padat ( Frost
naik-turun
-. air berubah dari es menjadi cair dan kembali lagi dapat mengangkat batu
hingga 60 cm)
- Solid
untuk siklus gas ( es meriam
Kering
-. menyublim es kering ke gas)
siklus Gas satunya
Dalam
siklus dan mesin fluida kerja selalu gas (yaitu, tidak ada perubahan fase):
- Carnot siklus (Carnot mesin
panas)
- Ericsson Cycle (kalori Kapal John Ericsson)
- Stirling siklus (Stirling engine , thermoacoustic
perangkat)
- Mesin pembakaran internal (ICE) :
- Siklus Otto (misalnya Bensin/Bensin
mesin
, kecepatan tinggi mesin diesel)
- Diesel siklus (misalnya kecepatan rendah mesin diesel)
- Atkinson Cycle (Atkinson Mesin)
- Brayton siklus atau siklus Joule awalnya Ericsson Cycle (turbin gas)
- Lenoir siklus (misalnya, pulsa jet
engine)
- Miller siklus
Dalam siklus dan mesin fluida kerja selalu
seperti cairan:
- Stirling Cycle (Malone engine)
- Panas
Regenerative Topan
Siklus Elektron
- Johnson termoelektrik energi converter
- Thermoelectric
(Efek Peltier-Seebeck)
- Emisi termionik
- Thermotunnel pendinginan
Siklus Magnetik
- Termo-magnetik
motor
(Tesla)
Siklus digunakan untuk pendinginan
Sebuah negeri kulkas adalah contoh dari sebuah pompa panas : mesin panas secara terbalik.
Pekerjaan digunakan untuk membuat diferensial panas. Banyak siklus dapat
berjalan secara terbalik untuk memindahkan panas dari sisi dingin ke sisi
panas, membuat pendingin sisi dingin dan sisi panas panas. Versi mesin
pembakaran internal siklus ini, secara alami mereka, tidak reversibel.
Siklus refrigerasi termasuk:
- Uap-refrigerasi
kompresi
- Stirling
cryocoolers
- Gas-penyerapan
kulkas
- Air siklus
mesin
- Vuilleumier pendinginan
- Magnetic
pendinginan
Menguapkan Mesin Panas
Mesin penguapan
Barton adalah
mesin panas didasarkan pada kekuatan siklus memproduksi dan udara lembab
didinginkan dari penguapan air ke udara kering panas.
Mesoscopic Engine Panas
Mesin panas mesoscopic adalah perangkat nano yang dapat
melayani tujuan fluks panas pengolahan dan melakukan pekerjaan yang berguna
pada skala kecil. Potensi aplikasi termasuk perangkat misalnya pendingin
listrik. Dalam mesin panas mesoscopic tersebut, bekerja per siklus operasi
berfluktuasi karena noise termal. Ada kesetaraan yang tepat yang berkaitan
rata-rata eksponen pekerjaan yang dilakukan oleh setiap mesin panas dan
perpindahan panas dari mandi panas yang lebih panas. Hubungan ini mengubah
ketidaksamaan Carnot ke dalam kesetaraan yang tepat.
Efisiensi
Efisiensi
mesin panas berhubungan berapa banyak pekerjaan yang berguna adalah output
untuk jumlah tertentu masukan energi panas.
dimana
Dengan kata lain, mesin panas menyerap energi panas dari
sumber panas suhu tinggi, mengubah bagian dari itu untuk pekerjaan yang berguna
dan memberikan sisanya untuk heat sink suhu dingin.
Secara umum, efisiensi proses perpindahan panas yang
diberikan (apakah itu kulkas, pompa panas atau mesin) didefinisikan secara
informal oleh rasio "apa yang keluar" untuk "apa yang Anda
meletakkan masuk"
Dalam kasus mesin, satu keinginan untuk mengekstrak dan
menempatkan pekerjaan dalam transfer panas.
Efisiensi maksimum teoritis dari setiap mesin panas
hanya bergantung pada suhu beroperasi antara. Efisiensi ini biasanya diturunkan
menggunakan mesin panas yang ideal imajiner seperti mesin panas Carnot , meskipun mesin lain yang
menggunakan siklus yang berbeda juga dapat mencapai efisiensi maksimum. Secara
matematis, hal ini karena di reversibel proses, perubahan entropi dari reservoir dingin adalah negatif itu dari reservoir
panas (yaitu,
), Menjaga
perubahan keseluruhan entropi nol. Dengan demikian:
dimana
adalah temperatur absolut dari sumber panas dan
bahwa dari
wastafel dingin, biasanya diukur dalam kelvin . Perhatikan bahwa
adalah positif sementara
adalah negatif, dalam setiap proses
kerja-extracting reversibel, entropi keseluruhan tidak meningkat, melainkan
dipindahkan dari suatu sistem panas (tinggi entropi) ke dingin (low-entropi
satu), mengurangi entropi dari sumber panas dan meningkat bahwa dari heat sink.
Alasan di balik ini menjadi efisiensi maksimal berjalan sebagai berikut. Hal
ini pertama diasumsikan bahwa jika mesin panas lebih efisien daripada mesin
Carnot adalah mungkin, maka bisa didorong secara terbalik sebagai pompa panas.
Analisis matematis dapat digunakan untuk menunjukkan bahwa kombinasi
diasumsikan akan menghasilkan penurunan bersih dalam entropi . Karena, dengan hukum kedua
termodinamika
, ini secara statistik tidak mungkin ke titik pengecualian, efisiensi Carnot
adalah atas teoritis terikat pada efisiensi yang handal dari setiap
proses.
Secara empiris, tidak ada mesin panas yang pernah
ditunjukkan untuk dijalankan pada efisiensi yang lebih besar daripada mesin
panas siklus Carnot.
Gambar 2 dan Gambar menunjukkan variasi 3 pada efisiensi
siklus Carnot. Gambar 2 menunjukkan bagaimana perubahan efisiensi dengan
peningkatan suhu selain panas untuk suhu inlet kompresor konstan. Gambar 3
menunjukkan bagaimana perubahan efisiensi dengan peningkatan suhu penolakan
panas untuk suhu inlet turbin konstan.
Gambar 2: Carnot siklus efisiensi dengan mengubah suhu
panas penambahan.
|
Gambar 3: Siklus Carnot efisiensi dengan mengubah suhu
panas penolakan.
|
Mesin Panas Endoreversible
Efisiensi
yang paling Carnot sebagai kriteria kinerja panas mesin adalah kenyataan bahwa
dengan sifatnya, setiap siklus Carnot maksimal efisien harus beroperasi pada
gradien suhu sangat kecil. Hal ini karena adanya transfer panas antara
dua benda pada suhu yang berbeda tidak dapat diubah, dan karena ekspresi
efisiensi Carnot hanya berlaku dalam batas sangat kecil. Masalah utama dengan
itu adalah bahwa obyek mesin panas yang paling adalah untuk output semacam
kekuasaan, dan kekuasaan sangat kecil biasanya tidak apa yang sedang dicari.
Sebuah
ukuran yang berbeda efisiensi mesin panas yang ideal diberikan oleh
pertimbangan termodinamika
endoreversible
, di mana siklus identik dengan siklus Carnot kecuali dalam bahwa dua proses
perpindahan panas yang tidak reversibel (Callen 1985):
Model
ini melakukan pekerjaan yang lebih baik memprediksi seberapa baik dunia nyata
mesin panas dapat lakukan (Callen 1985, lihat juga termodinamika
endoreversible
):
Efisiensi
pembangkit listrik
|
|||||
Pembangkit
tenaga listrik
|
|
|
|
|
|
25
|
565
|
0.64
|
0.40
|
0.36
|
|
25
|
300
|
0.48
|
0.28
|
0.30
|
|
80
|
250
|
0.33
|
0.178
|
0.16
|
Seperti
ditunjukkan, efisiensi endoreversible lebih erat model data yang diamati.
Sejarah
Mesin
panas telah dikenal sejak jaman dahulu, tetapi hanya dibuat menjadi perangkat
yang berguna pada saat revolusi industri pada abad kedelapan belas. Mereka
terus dikembangkan saat ini.
Panas tambahan mesin
Insinyur
telah mempelajari siklus panas mesin berbagai luas dalam upaya untuk
meningkatkan jumlah pekerjaan yang dapat digunakan mereka bisa mengambil dari
sumber daya yang diberikan. Batas Siklus Carnot tidak dapat dicapai dengan
siklus gas-based, tapi insinyur telah bekerja setidaknya dua cara untuk mungkin
pergi sekitar batas itu, dan salah satu cara untuk mendapatkan efisiensi yang
lebih baik tanpa menekuk aturan.
- Meningkatkan
suhu perbedaan dalam mesin panas.
Cara termudah untuk melakukan ini adalah untuk meningkatkan temperatur
sisi panas, yang merupakan pendekatan yang digunakan dalam modern
gabungan-siklus turbin gas . Sayangnya, batas-batas fisik
(seperti titik leleh bahan dari mana mesin dibangun) dan keprihatinan
lingkungan mengenai NO x produksi membatasi suhu
maksimum pada mesin panas bisa diterapkan. Turbin gas modern dijalankan
pada suhu setinggi mungkin dalam kisaran suhu yang diperlukan untuk
mempertahankan diterima NO keluaran x [ rujukan? ]. Cara lain meningkatkan efisiensi adalah untuk
menurunkan suhu output. Salah satu metode baru untuk melakukannya adalah
dengan menggunakan cairan kimia campuran kerja, dan kemudian memanfaatkan
perubahan perilaku dari campuran. Salah satu yang paling terkenal adalah
apa yang disebut siklus Kalina , yang menggunakan campuran
70/30 dari amonia dan air sebagai fluida
kerjanya. Campuran ini memungkinkan siklus untuk menghasilkan tenaga yang
berguna pada suhu jauh lebih rendah daripada proses yang lain.
- Mengeksploitasi
sifat fisik fluida kerja. Eksploitasi tersebut yang paling umum adalah
penggunaan air di atas titik yang disebut kritis, atau uap superkritis
disebut. Perilaku cairan atas perubahan kritis mereka titik radikal, dan
dengan bahan seperti air dan karbon dioksida adalah mungkin untuk
mengeksploitasi perubahan perilaku untuk mengekstrak efisiensi
termodinamika yang lebih besar dari mesin panas, bahkan jika menggunakan
Brayton cukup konvensional atau Rankine siklus. Sebuah materi baru dan
sangat menjanjikan untuk aplikasi tersebut adalah CO 2 . SO 2 dan xenon juga telah dipertimbangkan
untuk aplikasi seperti, meskipun SO 2 adalah sedikit beracun
untuk sebagian.
- Mengeksploitasi
sifat kimia dari fluida kerja. Sebuah mengeksploitasi cukup baru dan novel
adalah dengan menggunakan cairan bekerja eksotis dengan sifat kimia
menguntungkan. Salah satunya adalah nitrogen
dioksida
(NO 2), komponen beracun dari asap , yang memiliki alam dimer sebagai di-nitrogen tetraoxide
(N 2 O 4). Pada suhu rendah, N 2 O 4
dikompresi dan kemudian dipanaskan. Meningkatnya suhu menyebabkan setiap N
2 O 4 untuk pecah menjadi dua molekul NO 2.
Hal ini akan menurunkan berat molekul dari fluida kerja, yang secara
drastis meningkatkan efisiensi siklus. Setelah 2 NO telah
diperluas melalui turbin, didinginkan oleh heat sink , yang menyebabkan untuk
bergabung kembali ke N 2 O 4. Hal ini kemudian makan
kembali oleh kompresor untuk siklus lain. Spesies seperti aluminium
bromida
(Al 2 Br 6), NOCl, dan Ga 2 I 6
semuanya telah diselidiki untuk penggunaan tersebut. Sampai saat ini,
kelemahan mereka belum dibenarkan penggunaannya, meskipun peningkatan
efisiensi yang bisa diwujudkan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.
Siklus rankine. Tersedia : http://instrumentasidanfisika.blogspot.com/view/magazine
(Oktober 2012)
Anonim. Mesin Carnot.
Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/mesin_karnot
.[10 Oktober 2012];
Ulungan,
Raja. 1989. Dasar-Dasar Termodinamika Teknik. Jakarta : Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan.